Waktu Kita

Aku pikir itu terjadi lagi. 

Menjadi satu dari yang tidak diharapkan. Apa rasanya? 

Aku telah usai, kupikir kali ini harapan tak ada yang tersisa lagi. Tinggal aku yang harus memilih untuk berdiri sendiri atau melompat mati sendiri.

Hari-hariku mulai berubah, entah apa yang terjadi. Tuhan dengan rencananya memberikan skenario terbaik sebelum berakhir kali ini, tapi kurasa itu terlambat, karena bagian dari cerita inti itu sudah hilang untukku. 

Masa yang tidak akan pernah aku sesali, untuk pertama kalinya jatuh pada rasa yang kurasa salah. Kita bertemu tapi enggan menoleh kebelakang lagi. Kita pernah berada pada genggaman orang lain. Ketika tawamu menjadi bahagianya, dan genggamanku begitu hangat untuknya. Kita pernah berada diantara rumit yang tampak keruh. 


Satu jejak temu yang membawaku saat itu. Kita tidak akan pernah ada, karena bahagia telah bersama mereka. Tapi, waktu telah membuat aku paham. Saatnya aku berhenti dan kau perlahan hilang untuknya. Aku bertanya, siapa kali ini yang salah?  Waktu atau rasa? 

Aku benci mengingat bahwa tatapan itu kini harus ada dihadapanku. Aku tahu waktu akan menghapusmu perlahan.

Komentar

Postingan Populer