Tumbuh
Membicarakan soal tumbuh.
Apa kabar aku yang lalu?
Kulihat sekarang, ternyata air mata menemani langkahku kala itu.
Peduli untuk mendidik.
Tidak peduli seberapa keras perjalanannya. Aku tumbuh perlahan.
Jika kuingat kembali, tak ada harapan akan seperti apa aku ingin mekar dengan kelopakku.
Kapan saat yang tepat untuk terus tumbuh mengarahkan diri pada sinar mentari.
Kerap kali aku memasuki, pada ruang gelap yang membuatku sesekali layu dan membiarkan diriku tak jarang mati tanpa harap.
Tapi, disana lagi.. Aku menemukan satu berkas cahaya harap baru. Aku masih bertemu dengan sempat yang memberiku satu nyawa lagi. Aku boleh hidup.
Komentar
Posting Komentar