Baru dan Rindu

Gugur meninggalkan aku sendiri.
Semakin rumit kala musim terus berganti.
Rasa beku itu kemudian mencair.

Aku terdiam sebentar.
Cuci muka akan menyadarkan.
"Aku benci ini dingin" teriak jiwa tanpa tenang
"Aku suka hangat tapi tidak ku temukan" pikir panik.
Siapa yang bisa aku andalkan sekarang? 

Jejak beku itu hanya dia pemiliknya.
Angin barat masih membawakan harum semi untukku.
Mekaran bunga, seperti awal baru yang bisu.


Aneh pikirku..
Mengapa perih dada sampai pada mataku?
Bukankah baru adalah aku?
Lantas mengapa detik tetap membawa aku dalam tangisannya?

Terisak sendiri itu tidak enak.
Semua membenci itu.
Berkorban bukan caraku menjalani hidup.
Menentukan cinta hanya soal hati.
Hati hanya bisa menjerit rindu.

Hari-hari kian berat, entah aku yang semakin renta
Atau sakit jiwa tanpa reda?
Aku gila rasanya.
Meluap-luap tanpa tahu diri untuknya.

Angin mendengarku.
Ku bilang ini awal yang baru 
Jawaban angin bergurau padaku..
"Bukan sayang, ini cara baru untuk merindu"

Komentar

Postingan Populer