Aku yang Paling Tahu
Belakangan ini aku bersikeras tak ingin membahas siapapun, tapi... Sayangnya aku gagal.
Kamu tau?
Ternyata aku memang sedang terjebak pada skenario tuhan yang enggan aku pahami. Rasanya lembaran dari pada episode terberat itu ingin aku lalui.
Ya, pada akhirnya sekuat tenaga telah menggerakanku pada saat terbaik sekarang. Ternyata benar adanya, akan selalu ada alasan mengapa manusia saling bertemu dan dipertemukan.
Aku bertemu dengan alasan aku ingin mengenal lebih banyak orang, terutama jika orang beruntungnya adalah kamu dan soal dipertemukan?
Hmm... Aku mulai paham cerita yang rumit aku lalui dan sampailah aku pada titik itu. Titik dimana bahwa kisah yang ada akan selalu menjadi sejarah dan pembelajaran bagi siapapun yang mendengarkannya.
Well, dengan bangga aku memperkenalkanmu pada duniaku. Dunia yang amat kekanakan, kadang serius, kadang jenaka, dan kadang dunia itu menjadi hal yang bodoh. Tapi, inilah duniaku. Sederhana yang aku ingin kamu pahami. Diam waktu bergulir, kau mengajakku pada babak baru dengan jauh dalam jangkauanku.
Dan.. Pada hari ini aku mencoba paham bahwa pertemuan denganmulah yang menjadi topik terbaikku pada mereka. Aku bercerita layaknya pendongeng yang memberikan cerita dengan pesan moral terbaik pujangga. Aku bercerita pada mereka dengan kisahmu, tentang bagaimana berjalan dalam meraih mimpi-mimpi mereka seperti yang kau lalui saat itu.Tanpa mereka tahu sisi hitam diantara putihnya ketulusan.
Dengan angkuhnya aku bilang 'akulah yang mengenalnya'. Kisah itu tinggalah kisah sebelum aku menyadari bahwa bibir itu yang tak seharusnya membawa aku pada cerita ini.
Komentar
Posting Komentar