Kuingin Bercerita

Aku hanyalah kertas kosong, tak memiliki aksara didalamnya. 
Jika kategori dalam hidup ini, aku lugu tak paham apapun.
Jika ditanya kekuranganku? aku buta saat itu.
Banyak hal yang tak kupahami tentang apa itu media?
Bagaimana cara kerja menjadi orang dibalik layar dari sebuah media yang memiliki portal berita?
Dua tahun lalu aku tampak tidak ada apa-apanya, selain lebel 'anak baru' yang melekat dalam setiap langkahku saat itu.


Disanalah aku, rasa ingin tahu yang membawaku bertemu dengan orang-orang hebat.
Luas pemikirannya, sebuah team yang saling bekerja sama, bertemu teman baru, tampak tak tahu apa itu profesi wartawan? hingga aku paham, Aku sudah menjadi bagian dari team itu. Disebuah taman pinggir kota, aku mulai jadi bagian dari mereka. Aku jadi teringat kembali saat pertama kali mengenal organisasi mahasiswa itu dimulai karena percakapanku dengan temanku, jika aku ingin jadi bagian dari mereka. Aku ingin tahu, apakah wartawan merupakan profesi yang ingin aku tekuni menjadi karirku kelak?

Sampai pada akhirnya aku mulai belajar banyak hal, dipercaya untuk mengurus surat, yang saat itu aku harus menjadi team inti dengan semangat yang dipenuhi dengan bimbingan dari kakak-kakak ku di media. Sampailah aku paham, sampailah aku mulai tertular hebatnya mereka yang kukenal. Aku suka memperhatikan setiap orang berbicara, dan aku menemukan diriku. Perlahan aku menjadi seseorang yang belajar dari mereka bahkan terkadang gaya bicaraku mengikuti cara bicaranya. Tetapi, aku tahu mereka sangat hebat. Pun, jika aku mengikutinya.. aku bukanlah tandingannya.

Setiap waktu, kuhabiskan untuk memahami mediaku. Pembicaraan, canda, tawa semuanya dilewati. Meskipun kesulitan bukanlah hal munafik yang coba ingin kusembunyikan. Tapi jelas dari sebuah sulit itulah aku semakin tumbuh, tumbuh menjadi lebih hebat lagi. Hingga detik ini.

Hampir setahun lalu, aku ingat betapa banyaknya air mata yang aku dan mereka jatuhkan kepipi. Mengingat bagaimana kejamnya waktu yang telah bergulir sangat cepat tanpa persetujuan dari kami, hingga kusadari akhirnya raga ini menemukan rasa sulitnya bertemu. Tetapi, harapan apa lagi yang coba di nantikan? selain sebuah harapan baru yang terbaik bagi kita semua.

Image result for girl tumblr free

Aku rindu, tapi apakah masih ada sedikit harapan untuk segalanya?
Berharap aku bisa bertemu semangatku yang dulu, kembali meskipun sekadar sapaan halus dan pembicaraan ringan bagiku. Aku tak ingin bahas apa itu beda? ku hanya ingin kita berbicara hingga lupa bahwa hari kian gelap, aku harus bergegas pulang.

Tapi, kurasa langkah kakiku tak pernah salah dalam menentukan kemana aku harus pergi? jika aku sudah tak lagi memiliki ruang untuk dipahami. Apakah aku sangat mudah dilupakan? Tapi, sungguhnya aku rindu untuk sedikit bergurau tentang masa lalu yang sulit itu dengan mereka.

Kadang aku ingin memaki diriku, betapa egoisnya manusia ini? 
Kau ingin diingat? apakah kau cukup berarti?
Jangan memaksa, kau bukanlah siapa-siapa. 
Kau tetaplah si lugu dan buta.
Dan niatku terhenti disana. Aku harus menanggung segalanya sendiri. 
Tak segalanya bisa kau miliki tiap detik, menit, jam, hari, bulan, dan tahun. 
Ada masanya kau harus rindu sendiri.






Komentar

Postingan Populer